Monday, January 19, 2015

Satu Kata Berjuta Manfaat

Berkumpul bersama anak muda selalu membuat kita merasa muda lagi.Demikian pula suasana yang terasa dalam Bedah Buku "Edelweiss Terakhir" bersama adik-adik dari SMAN 1 Cibarusah - Kabupaten Bekasi.

Bedah buku bertema "Satu Kata Berjuta Manfaat" ini merupakan yang pertama kali diadakan di sana sebagai salah satu agenda dalam rangkaian acara "CIKOFEST" (selain Class Meeting, Lomba Cipta Mars, Lomba Desain Blog, dan Pentas Seni) setelah UAS (Ulangan Akhir Semester).


Atmosfir 'keseruan' sudah terasa sejak acara dimulai, bahkan sebelumnya. Pada sambutan pembukaannya Bapak Kepala Sekolah menyampaikan pesan agar saya membimbing adik-adik untuk dapat menulis dengan baik, sedangkan Bapak Pembina OSIS menyampaikan mengenai pencanangan gerakan wajib membaca di seluruh sekolah se-Kabupaten Bekasi.
Sounds good ya :)
Membaca dan menulis. Klop banget! 
Seandainya tradisi ini bisa dibudayakan di semua sekolah. Ah, pasti keren sekali ...
Bahkan Pak Kepsek menghadiahkan beberapa Buku "Edelweiss Terakhir" untuk Ketua OSIS, Ketua Pelaksana, lima peserta yang pertama mengisi daftar hadir, dan lima penulis resume bedah buku terbaik yang akan dinilai setelah acara selesai.
Memang terasa sekali bahwa para guru ini sangat memotivasi siswanya untuk maju. 

Selain tentang "Edelweiss Terakhir" saya juga memaparkan materi "Travel Writing", yaitu bagaimana menulis tentang perjalanan karena pada dasarnya buku saya yang pertama ini adalah sebuah catatan perjalanan.

Meskipun peristiwanya sudah terjadi lebih dari dua puluh tahun yang lalu namun hasilnya masih dapat dinikmati sampai saat ini bahkan di masa yang akan datang, in sya Allah.
Hal inilah yang saya tekankan kepada mereka, bahwa apapun yang kita lakukan hendaknya selalu berorientasi kepada manfaat, bukan semata-mata untuk mengejar materi belaka. Dan akan lebih baik lagi bila manfaat itu berjangka panjang.

Point penting lain yang juga saya tekankan adalah mengenai motivasi untuk selalu memperbaiki kualitas diri.
Motivasi ini antara lain dapat diperoleh dari penolakan-penolakan yang kita terima, yang justru menjadikan cambuk untuk lebih memperbaiki karya-karya berikutnya, bukan menjadikan kita semakin jatuh dan tak bisa bangkit lagi :).

Satu kejutan manis dalam acara siang itu adalah tampilnya Dandy, salah satu peserta, membacakan puisi karyanya;

Edelweiss Terakhir

Dalam pijakan ini telah kususuri garis cerita yang terbentang
Dimana sebuah cinta telah menjelma dalam simbol edelweiss
Cinta dan keabadian telah mekar dalam setiap bunganya
Tapi semua telah meragukannya dalam ukiran keindahannya
Walau sabda Pendita Ratu telah terlantun dalam pertanyaan di setiap katanya
Tapi delapan sahabat telah meyakinkan dalam catatan perjalanannya
Bahwa simbol keabadian cinta telah ada dan tertancap dalam sebuah tempat
Di sanalah, di ruang keabadian, edelweiss terakhir tersimpan

Tentu saja ada hadiah buku untuk kreativitas Dandy ini.
Tidak hanya Dandy, masih ada sembilan siswa lain yang juga mendapatkan doorprize buku atas keberanian, kreativitas, dan partisipasinya, termasuk bagi yang bertanya.

Selepas materi, book signing juga merupakan salah satu sesi yang ditunggu-tunggu;


Tak kalah serunya adalah saat ber'narsis' ria bareng penulis;
 

Daaannn ...
Inilah para crew yang kompak, heboh, rapi kerjanya, dan  membuat saya merasa menjadi jauuuhhh lebih muda kembali ...


Terimakasih atas kebersamaan ini ya, proud of you guys!

* Special thanks to Mba Anna FIanty, sahabat saya yang setia mendampingi selama acara sekaligus merangkap sebagai fotografer ^_^ 


 - Bekasi, 17 Desember 2014 -

(Source: EndahWidowati.com)

 

No comments:

Post a Comment